Tampilkan postingan dengan label Barisan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Barisan. Tampilkan semua postingan

Barisan dan Deret Geometri


Barisan Geometri adalah barisan yang suku-sukunya diperoleh dengan mengalikan suatu bilangan tetap ke suku sebelumnya. Bilangan tetap itu disebut rasio (pembanding) dilambangkan dengan r. Jika suku pertama (U1) dinotasikan a dan rasio dinyatakan dengan r, maka suku-suku barisan geometri dapat dituliskan sebagai berikut: a, ar, ar2, ……, arn-1.
Sehingga Bentuk umum suku ke-n suatu barisan geometri dirumuskan :
Un= arn-1
Un = Jumlah sampai suku ke-n
r = rasio
a = suku pertama
n = banyaknya suku

Sedangkan jika Un dibagi dengan Un-1 didapat r,
sehingga diperoleh rumus untuk r :

Contoh 1:
Tentukan rasio dan suku ke sepuluh dari barisan geometri berikut:
3, 12, 48, 192.....

Penyelesaian:

a = 3,

Un
= a.rn-1
U10
= 3.410-1

= 3.49

Contoh 2:
Tentukan suku ke-8 dari barisan geometri berikut:


Penyelesaian:



Un
= a.rn-1
U8
= a.r8-1

=

= 3-4.37

= 33 = 27

Contoh 3:
Suku ke-3 dan suku ke-6 suatu barisan geometri berturut-turut adalah 5 dan 135. maka Suku ke-7 barisan tersebut adalah....

Penyelesaian:
U3 = 5 → ar2 = 5
U6
= 135
a r5
= 135
a r2. r3
= 135
5. r3
= 135
r3
=
r3
= 27
r
= 3
Subtitusikan nilai r = 3 ke salah satu persamaan, sehingga;
U8 = a.r7 = ar2. r5 = 5. 35 = 1215

Deret Geometri adalah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan geometri.
Bentuk baku deret geometri adalah: a + ar + ar2 + …… + arn-1 . Jumlah n suku pertama deret geometri dinyatakan dengan Sn, dan dirumuskan:

atau
dengan:
Sn = Jumlah sampai suku ke-n
r = rasio
a = suku pertama
n = banyaknya suku

Contoh 4:
Tentukan jumlah 6 suku pertama pada deret berikut:
2 + 4 + 8 + 16 + ....

Penyelesaian:

a = 2, r = 4:2 = 2
Sn
=
S6
=

=

= 2(63)

= 126


Latihan Soal:
1. Carilah suku ke-8 dari barisan geometri jika suku pertamanya 16 dan rasionya
adalah 2.

2. Carilah suku ke-11 dalam suatu barisan geometri dimana suku ke-4 adalah 24 dan
suku ke-9 adalah 768

3. Carilah jumlah sampai dengan suku ke-8 yang pertama dari barisan geometri: 3, 6,
12, 24, ........

4. Tentukan rasio dan suku ke-5 dari barisan geometri jika diketahui sebagai berikut:
a.
U1 = 2, U3 = 8
b. 
U1 = 4U3, U4 = ¼
c.
U1 = 36, U4 = –12
d. U1.U5 = 16, U2 + U4 = 10
e. U1 + U6 = 244, U3.U4 = 243
5. Tentukan nilai x agar barisan: x+2, 2, x-1 menjadi barisan geometri.

6. Carilah nilai x jika barisan berikut adalah barisan geometri.
a.
x + 1, x – 1, dan x – 5
b. 
2x, x2 dan 8x
c.
4 + x, 3 + 3x dan 1 + 7x
d. x – 1, 2x – 8 dan 5 – x
e. 2x – 5, x – 4 dan 10 – 3x
7. Diketahui barisan geometri : 1, 9, 81, ……. Diantara tiap dua suku berurutan disisipkan sebuah suku sehingga terbentuk barisan geometri baru. Tentukan rasio dan suku ke-7 barisan geometri baru.

8. Sebuah mobil harganya Rp. 200.000.000,- setiap tahun harga mobil itu menyusut 10% dari harga tahun sebelumnya.
a. Hitunglah harga mobil pada akhir tahun ke-1, 2, 3, dan 4.
b. Jika setelah n tahun harga mobil itu adalah Mn, tunjukkan bahwa Mn = Rp. 200.000.000,- x (0,9)n

9. Pada sebuah deret geometri dibutuhkan U1 + U2 = 4, Un-1 + Un = 108 dan Sn = 121. tentukan a dan r

10. Uang sebesar Rp. 2.000.000,- diinvestasikan pada tiap awal tahun dengan mendapat bunga majemuk 12% pertahun. Hitunglah seluruh uang tersebut pada akhir tahun ketujuh.

11. x1 dan x2 adalah akar-akar bulat dari persamaan x2 – (2k + 4)x + (3k + 4) = 0. Jika x1, k dan x2 merupakan tiga suku pertama barisan geometri. Tentukan jumlah ketiga bilangan tersebut.

12. Di antara bilangan 12 dan 224 disisispkan 3 bilangan sehingga terbentuk barisan geometri. Tentukan rasio dan jumlah suku-suku barisan tersebut.

13. Diantara setiap dua suku berurutan pada deret geometri 7 + 28 + 112 + …… sampai 6 suku disisipkan sebuah suku sehingga diperoleh deret geometri baru. Hitunglah jumlah suku-suku yang disisipkan.

14. Sebuah tali dipotong menjadi 6 bagian yang masing-masing panjangnya membentuk barisan geometri. jika panjang tali yang terpendek adalah 2 meter dan yang terpanjang 64 meter. Tentukan panjang tali semula.

Barisan Aritmatika

Barisan aritmatika adalah bilangan yang tiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan cara menambah/mengurangi dengan suatu bilangan yang sama.


Contoh 1:
2, 4, 6, 8, 10, ....
barisan diatas dimulai dari angka 2, dan jika setiap suku ditambah dengan 2, diperoleh suku berikutnya. Suku awal dari barisan biasanya dilambangkan dengan a sedangkan beda atau selisihnya disebut b.
Sehingga pada barisan diatas, a=2 dan b=2.


Rumus Barisan Aritmatika


U1 = a
U2 = a + b
U3 = a + 2b
U4 = a + 3b
U5 = a + 4b
.....
sehingga
Un = a + (n-1)b
dengan:
Un = suku ke n
a = suku awal
b = beda atau selisih


Contoh 2:
Diketahui barisan 6, 10, 14, 18, ...
a. Tentukan rumus umum suku ke-n
b. Tentukan nilai suku ke 10

Penyelesaian:

a=6, dan b=10-6=4
a. rumus umum suku ke-n
Un
= a + (n-1)b

= 6 + (n-1)4

= 6 + 4n - 4

= 4n + 2

b. Nilai suku ke 10 (U10)
Un
= a + (n-1)b
U10
= 6 + (10-1)4

= 6 +(9)4

= 6 + 36=40


Contoh 3:
Sebuah barisan aritmatika mempunyai suku ke enam 19 dan suku ke delapan 25. Maka suku ketiga dari barisan tersebut adalah

Penyelesaian:
Un
= a + (n-1)b
U8
= a + 7b = 25
U6
= a + 5b = 19

------------ (-)

2b = 6 .

b = 3


a + 5b
= 19
a + 5(3)
= 19
a + 15
= 19
a
= 19-15=4

Un
= a + (n-1)b
U3
= a + 2b
U6
= 4 + 2(3)

4 + 6

10


Rumus Barisan Aritmatika
Sn = U1 + U2 + U3 + …+Un-2 + Un-1 + Un.
Sn = a + (a+b) + (a+2b) + …+ (Un-2b) + (Un-b) + Un … (1)

Persamaan 1 dapat ditulis dengan urutan terbalik sebagai berikut:
Sn= Un+ (Un – b)+(Un – 2b)+ ... +(a+2b)+(a+b)+a …(2)

Dengan menjumlahkan Persamaan (1) dan (2) didapatkan

Dengan demikian maka , 2Sn = n(a + Un )

dengan:
Sn = Jumlah sampai suku ke-n
Un = Suku ke-n
a = suku awal
b = beda atau selisih

Barisan dan Deret

Barisan adalah suatu susunan bilangan yang dibentuk menurut suatu urutan atau pola tertentu. Tiap-tiap bilangan yang terdapat pada barisan bilangan disebut suku dari barisan tersebut. Sedangkan, Deret adalah jumlah dari suku-suku dalam suatu barisan bilangan.
Ada dua cara untuk menunjukkan suatu barisan
1. Jika suatu barisan bilangan diketahui suku awalnya dengan aturan tertentu, maka kita dapat menentukan suku-suku berikutnya.
Contoh:
2, 5, 8, 11, 14, .... barisan ini mempunyai suku awal 2, dengan aturan "suku berikutnya adalah suku sebelumnya ditambah 3"

2. Dengan Pola Bilangan
contoh:
Pola bilangan segitiga: 1, 3, 6, 10, ....


Pola bilangan Persegi: 1, 4, 9, 16, ....


Pola bilangan ganjil: 1, 3, 5, 7, ....


Pola bilangan genap: 2, 4, 6, 8, ....