Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan

Peranan Biologi dalam Berbagai Bidang, baik Pertanian,Industri, Kedokteran

Peranan Biologi dalam Berbagai Bidang, baik Pertanian,Industri, Kedokteran
Manfaat Biologi Damal Bidang Pertanian
Manfaat ilmu biologi dalam bidang pertanian, sebagai contoh Ilmu Biologi merupakan dasar dari Ilmu Pertanian terutama dalam penemuan jenis tanaman unggul, rekayasa genetika tumbuhandan hewan.

Misalnya:
Pengetahuan mengenai Sifat suatu tanaman berdasarkan analisa sel (ilmu biologi) membuat manusia mampu menerapkan cara pembudidayaan yang tepat dan pengolahan hasilnya lebih lanjut (pertanian)

Pengetahuan mengenai sifat dan karakter serangga yang berhubungan dengan iklim atau musim (ilmu biologi) membuat manusia dapat menetapkan waktu bercocok tanam yang tepat atau metode penanggulangan hama serangga tersebut (ilmu pertanian).

Ada banyak sekali manfaat biologi di berbagai bidang kehidupan. Hal ini ditandai dengan banyaknya cabang – cabang dari ilmu biologi, yaitu sebagai berikut ini :

1. Anatomi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan tubuh makhluk hidup.

2. Bakteriologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk bakteri dan kehidupannya.

3. Botani – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk tumbuhan dan kehidupannya.

4. Ekologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup dengan lingkungan alam tempat tinggalnya (habitat).

5. Embriologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pengkembangan suatu organisme semenjak berbentuk telur hingga menjadi embrio.

6. Entomologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk serangga beserta kehidupannya.

7. Evolusi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk perkembangan makhluk hidup mulai dari bentuk yang sederhana hingga yang kompleks.

8. Fisiologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk proses serta kegiatan yang dilakukan oleh makhluk hidup.

9. Genetika – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk penurunan sifat suatu makhluk hidup kepada keturunannya.

10. Higien – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pemeliharaan kesehatan manusia.

11. Histologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-bagian yang ada pada jaringan makhluk hidup.

12. Mikrobiologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk organisme renik (mikro) serta kehidupannya.

13. Palaeontologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk kehidupan makhluk hidup di masa lalu serta kehidupannya dengan mempelajari fosil yang berasal dari masa lampau.

14. Parasitologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk parasit, baik pengaruh terhadap makhluk hidup lainnya maupun kehidupannya.

15. Sitologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-bagian yang ada pada sel makhluk hidup.

16. Virologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk virus, baik pengaruh terhadap makhluk hidup lainnya maupun kehidupannya.

17. Zoologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk hewan serta kehidupannya.

18. Patologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari tentang penyakit pada makhluk hidup



Manfaat Biologi Dalam Bidang Kedokteran

Sebagai ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kehidupan, manfaat Biologi dalam meningkatkan kesejahteraan manusia tidak perlu diragukan lagi. Berdasarkan ilmu murni Biologi, telah dikembangkan berbagai ilmu terapan (bioteknologi) yang telah memajukan dunia kedokteran, industri, pertanian, dan peternakan, serta perikanan. Seberapa besarkah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan manusia telah dilaksanakan? Untuk mengetahui hal tersebut marilah kita pelajari uraian selanjutnya berikut ini.

Dahulu banyak masalah penyakit yang tidak dipahami penyebab maupun cara pengobatannya, sehingga cara yang ditempuh untuk mencegah maupun dalam menyembuhkannya tidak tepat. Tetapi berkat perkembangan Biologi, khususnya dalam cabang ilmu: anatomi dan fisiologi manusia, mikrobiologi, virologi danpatologi, telah banyak membantu para dokter dalam memahami penyebab gangguan tersebut. Dengan demikian para dokter berhasil mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit yang sampai saat ini sering menjadi masalah yang menakutkan manusia.
Berikut ini adalah contoh-contoh sumbangan pengetahuan yang telah diberikan oleh Biologi beserta cabang-cabang ilmunya dalam dunia kesehatan dan atau kedokteran.
  1. Para penderita penyakit yang mengalami kerusakan pada salah satu organ tubuhnya, kini telah mendapatkan jalan keluarnya yaitu melalui teknik transplantasi (pencangkokan) organ. Transplantasi organ yang sudah berhasil dilakukan oleh para dokter adalah pencangkokan ginjal, jantung, sumsum tulang belakang maupun hati.
  2. Teknik fertilasi invitro telah dapat diaplikasikan tidak hanya pada hewan ternak, tetapi telah dapat dilakukan pada manusia. Teknik ini dapat membantu pasangan suami istri yang sulit mendapatkan keturunan karena suatu kelainan. Fertilasi ini tentunya berasal dari gamet pasangan yang bersangkutan. Teknik karakterisasi dan pemisahan gamet sperma yang membawa kromosom X dan Y (penentu jenis kelamin keturunan) juga telah berhasil dilakukan. Teknik ini memungkinkan para pasangan suami isteri mendapatkan keturunannya dengan jenis kelamin tertentu.
  3. Mikrobiologi kedokteran telah berhasil mengidentifikasi beberapa jenis mikroba yang menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan. Dengan demikian, antibiotik untuk mikroba-mikroba tersebut dapat dibuat.
  4. Virologi pun telah memberikan sumbangannya pada dunia kedokteran, dengan mendasari pengetahuan dalam usaha menciptakan vaksin-vaksin. Misalnya pada kasus yang baru saja terjadi yaitu mengenai Virus Flu Burung. Sebuah surat kabar memberitakan bahwa Virus Flu Burung atau disebut jugaVirus Avian Influenza, yang hanya dapat diteruskan kepada manusia melalui kontak yang sangat dekat, telah dapat ditemukan vaksinnya oleh para pakar Imunologi dan Bioteknologi di Badan Kesehatan Dunia (WHO). Caranya adalah dengan menggabungkan gen Avian dengan gen flu pada manusia agar menjadi ‘aman’. Mereka mengambil satu gen virus flu burung kemudian menggantikan gennya tadi dengan gen flu manusia. Hasil dari kombinasi virus buatan ini kemudian dipersiapkan sebagai basis untuk pembuatan vaksinnya.


Manfaat Biologi dalam Pengelolaan Lingkungan

Biologi melalui cabang ilmu biokimia membantu kita memahami lingkungan melalui proses-proses dan aktivitas kimia yang terkait makhluk hidup, misalnya sekresi amonia yang dilakukan oleh ikan2 air tawar. Dengan pemahaman ini kita bisa memahami apakah amonia ini mempengaruhi kehidupan makhluk hidup lain, mengingat amonia adalah senyawa yang beracun dan dapat larut dalam air.

Biologi melalui cabang ilmu biological engineering membantu kita memahami proses penangkapan CO2 di udara dengan memanfaatkan alga, dan proses itu dapat direkayasa di lab dan dimanfaatkan untuk membersihkan udara sekaligus menghasilkan bahan bakar nabati dari alga itu.

Biologi melalui cabang ilmu biofisika membantu kita memahami interaksi antara faktor biotik (makhluk hidup) dengan faktor abiotik (makhluk tak hidup), serta aktivitas fisik akibat pengaruh keberadaan dan aktivitas makhluk hidup. Misalnya ikan hanya mampu hidup di perairan dengan temperatur tertentu. Sehingga jika terjadi polusi fisik (misalnya polusi panas akibat aktivitas industri) maka akan mempengaruhi kehidupan ikan. Indikator fisik (misalnya temperatur) dapat dijadikan indikator terjadinya polusi.


Manfaat Biologi Dalam Bidang Industri

Dahulu manusia hanya mengambil sesuatu dari lingkungannya yang langsung dapat dimanfaatkan untuk kehidupannya, misalnya buah-buahan langsung dipetik untuk dimakan, sementara bagian lain dari tumbuhan itu dibiarkan atau dibuang begitu saja. Begitu pula pemanfaatan manusia terhadap hewan, hanya diambil daging atau telurnya saja. Namun setelah berkembangnya Biologi, khususnya pada cabang zoologi, botani, taksonomi, biokimia, mikrobiologi, dan bioteknologi, manusia telah berhasil menemukan berbagai bagian tubuh tumbuhan atau hewan yang dapat diolah menjadi bahan baku industri.
Berikut ini adalah contoh-contoh pemanfaatan Biologi pada bidang industri:
  1. Ditemukannya kandungan gula yang cukup tinggi pada batang tebu, menyebabkan berkembangnya pabrik pengolahan tebu menjadi gula.
  2. Diketahuinya bahwa serabut biji kapas dan bulu domba dapat diolah menjadi benang, dan kepompong ulat sutera dapat diolah menjadi benang sutera, maka berkembanglah industri tekstil/kain, kain wol dan kain sutera.
  3. Dengan berkembangnya mikrobiologi, telah diketahui berbagai struktur dan sifat-sifat dari berbagai jenis mikroba/jasad renik, baik yang menguntungkan maupun yang bersifat patogen (menyebabkan penyakit), maka berkembanglah industri obat-obatan, makanan/minuman yang berkhasiat obat. Contoh dalam industri makanan adalah sebagai berikut; Setelah diketemukannya jenis bakteri Lactobacillus yang sifat-sifatnya dapat bermanfaat bagi manusia dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka berkembanglah industri pembuatan yoghurt. Yoghurt ini dibuat dari susu yang difermentasikan dengan menggunakan bakteri Lactobacillus, pada suhu 40 derajat celcius selama 2,5 jam sampai 3,5 jam. Contoh lainnya pemanfaatan mikrobiologi dalam bidang industri makanan adalah pada industri kecap, tempe, oncom, keju, roti, dan nata de coco, serta minuman anggur.
  4. Dalam industri obat-obatan, telah diketahui sifat-sifat bakteri Escherichia coli yang ternyata dapat dibuat/disintesis menjadi insulin; insulin ini sangat berguna bagi penderita penyakit Diabetes Melitus pada manusia. Contoh perkembangan mikrobiologi dalam industri obat-obatan lainnya adalah pada industri pembuatan antibiotik dan vaksin. Macam-macam antibiotik yang sudah berhasil dibuat antara lain adalah: Penisilin (dibuat dari jamur Penicillium), Sefalosporin (dihasilkan oleh jamur Cephalosporium), dan Tetrasiklin (dihasilkan oleh jamur Streptomycin)



sumber: unik.kompasiana.com

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Tentu teman-teman masih ingat dengan pengertian pertumbuhan dan perkembangan dong... (pastinya-lah... kan pada pintar semua).
Untuk yang belum tahu atau belum baca, bolehlah baca-baca lagi.

Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adlah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
Setelah peristiwa pembuahan, zygote akan segera membelah (tumbuh) dalam beberapa jam kemudian. Zigote akan berkembang menjadi embrio yang sempurna dan embrio akan tertanam pada dinding uterus ibu. Hal ini terjadi masa 6 – 12 hari setelah proses fertilisasi. Sel-sel embrio yang sedang tumbuh mulai memproduksi hormon yang disebut dengan hCG atau human chorionic gonadotropin, yaitu bahan yang terdeteksi oleh kebanyakan tes kehamilan. HCG membuat hormon keibuan untuk mengganggu siklus menstruasi normal, membuat proses kehamilan jadi berlanjut.

Janin akan mendapatkan nutrisi melalui plasenta/ari-ari. Embrio dilindungi oleh selaput-selaput yaitu :
  1. Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.
  2. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.
  3. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2.
  4. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion. Merupakan tempat munculnya pembuluh darah yang pertama.

Tahapan Perkembangan pada masa embrio

Bulan pertama : Embrio berukuran 0,6 – 0,7 cm. Organ-organ tubuh yang penting sedah mulai terbentuk dan berfungsi, seperti jantung yang berbentuk pipa (belum sempurna), sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta kulit. Tangan dan kaki belum terbentuk.

Bulan kedua : Embrio berukuran 4 cm. Organ tubuh di bagian muka sudah terbentuk semua. Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam. Sedangkan rangka yang terbentuk masih berupa tulang rawan (cartilago).

Bulan ketiga : Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram. Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar.

Bulan keempat : Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm. Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif.

Bulan kelima : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi).

Bulan keenam : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan (posisi)

Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.

Bulan kedelapan : Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram. Janin semakin aktif bergerak dan menendang.

Bulan kesembilan : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan.


Tahap perkembangan pada masa anak-anak

Masa anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa remaja. Bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama dua belas bulan sejak kelahiran. Hal ini karena bayi membutuhkan ASI selama tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak, sehingga diperlukan makanan yang bergizi.

Pada usia 6 bulan, gigi pertama bayi akan tumbuh yang disebut gigi susu. Setelah sekitar usia 6 tahun, gigi susu akan tanggal secara bergantian dan digantikan oleh gigi tetap. Seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan belajar duduk, merangkak, berdiri dan berjalan. Otak tumbuh membesar dan bayi mulai berbicara.

Umumnya bayi mulai berjalan dan berbicara sekitar usia satu tahun. Pada usia tiga tahun, anak-anak mulai berbicara kalimat pendek. Menjelang usia sepuluh tahun anak-anak mulai mencari teman, mereka juga sudah tahu bagaimana berbagi, melakukan tugas mereka dan bekerjasama.

Tahap perkembangan pada masa remaja (pubertas)

Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa melalui satu tahap yang disebut masa pubertas. Kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti usia menjadi orang, suatu periode dalam mana anak dipersiapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat melaksanakan tugas biologis berupa melanjutkan keturunannya atau berkembang biak.

Perubahan-perubahan biologis berupa mulai bekerjanya organ-organ reproduktif dan disertai pula oleh perubahan-perubahan yang bersifat psikologis. Pada masa ini baik laki-laki atau perempuan menunjukkan pertumbuhan yang cukup cepat. Badan akan bertambah tinggi, bertambah gemuk dan organ kelaminnya sudah mampu menghasilkan sel kelamin yang matang.

Ciri-ciri Penting Periode Pubertas :

a) Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih. Dikatakan transisi sebab pubertas berada dalam peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa remaja. Dikatakan tumpang tindih sebab beberapa ciri biologis-psikologis kanak-kanak masih dimiliknya, sementara beberapa ciri remaja dimilikinya pula.

b) Pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat cepat. Perubahan dari bentuk tubuh kanak-kanak pada umumnya ke arah bentuk tubuh orang dewasa. Terjadi pula perubahan sikap dan sifat yang menonjol, terutama terhadap teman sebaya lawan jenis, terhadap permainan dan anggota keluarga.

c) Tubuhnya mulai menunjukkan mekar-tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak. Sebagian ciri pubertas yang dia miliki ditunjukkan dalam sikap, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatan. Sikapnya yang paling menonjol antara lain sikap tidak tenang dan tidak menentu.

d) Pertumbuhan dan perkembangan badannya, tumbuh normal, sesuai dengan usianya. Berat badannya 40 kg, dan tinggi badannya.

e) Perkembangan organ-organ seks wanita ditandai dengan adanya haid pertama atau “menarche” yang disertai dengan berbagai perasaan tidak enak bagi yang mengalaminya.

f) Haid (menstruasi) yang pertama kali dia alami pada usia 9 tahun. Jika dilihat dari usianya saat ia mengalami menstruasi, ia masih dalam masa kanak-kanak akhir.

g) Gejala yang mulai ditunjukkan dari dirinya yaitu :
- Pinggul yang membesar dan membulat
- Dada yang semakin nampak menonjol
- Tumbuhnya rambuh di daerah kelamin, ketiak, lengan dan kaki
- Perubahan suara dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu (melodius)
- Kelenjar keringat lebih aktif dan sering tumbuh jerawat
- Kulit menjadi lebih besar dibanding kulit anak-anak.

Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki.

Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.

Tahap Perkembangan masa dewasa

Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung jawabnya tentu makin bertambah besar. la tak lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada orang tuanya. Mereka justru merasa tertantang untuk membukukan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang mandiri.

Segala urusan ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat mungkin akan ditangani sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua. Berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi suatu masalah akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna mem-bentuk seorang pribadi yang matang, tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa depannya.

Secara fisik, seorang dewasa muda (young adulthood) menampil-kan profil yang sempurna dalam arti bahwa pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek fisiologis telah mencapai posisi puncak. Mereka memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif.

Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik (physically trantition) transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).

Dari pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa muda sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung (akil balik), tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa (maturity).

la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain-nya. Penampilan fisiknya benar-benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan mempunyai anak. la dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk dirinya ataupun orang lain (termasuk keluarganya).

Segala tindakannya sudah dapat di-kenakan aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya bila terjadi pelanggaran, akibat dari tindakannya akan memperoleh sanksi hukum (misalnya denda, dikenakan hukum pidana atau perdata}. Masa ini ditandai pula dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi.

Perkembangan pada masa lanjut usia

Pada tingkat kedewasaan menengah (40-65 th) manusia mencapai puncak periode usia yang paling produktif . Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (BKKBN 1998).

Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.

Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban daripada sebagai sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai beban keluarga dan masyarakat.

Dari aspek sosial, penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok sosial sendiri. Di negara Barat, penduduk lanjut usia menduduki strata sosial di bawah kaum muda.
Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Tetapi bagi orang lain, periode ini adalah permulaan kemunduran. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial sangat tersebar luas dewasa ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu :
Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.

Pada umumnya pada masa lanjut usia ini orang mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotorik. Menurut Zainudin (2002) fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain yang menyebabkan reaksi dan perilaku lanjut usia menjadi semakin lambat.

Fungsi psikomotorik meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi yang berakibat bahwa lanjut usia kurang cekatan.

Pembahasan SNMPTN 2012 - Biologi kode 832

Pembahasan SNMPTN 2012 - Biologi kode 832
no. 46
Jawaban: C
Kolenkim & skelerenkim: jaringan penyokong, terutama terdapat pada batang.
Klorenkim: parenkim berklorofil untuk fotosintesis, contoh pada batang kaktus.
Aerenkim : parenkim yang dapat menyimpan udara, contoh pada batang eceng gondok.

no. 47
Jawaban: B
Sitokirin : pembelahan sel
Kalin: untuk perkembangan organ
Giberalin : menghambat pertumbuhan biji, dormansi
Asam absitat: pematangan buah
Asam traumalin: menutup luka

no. 48
Jawaban: C
Enzim RuBP berfungsi untuk memfiksasi/mengikat CO2 pada reaksi gelap/ siklus Calvin – Benson Fotosintesis.

no. 49
Jawaban: D
Diketahui: Frekuensi gen kelinci berambut keriting (resesif) = 9%
Ditanya: Frekuensi gen heterozigot
Jawab: q2 = 9% =0,09 → q =0,3
P + q = 1
P = 1 – q = 1 – 0,3 = 0,7
Frekuensi gen heterozigot = 2pq = 2(0,7)(0,3) = 0,42

no. 50
Jawaban: D
Marsilea crenata / semanggi

no. 51
Jawaban: E
Pada perairan terdalam laju foto sintesis akan semakin berkurang karena kondisi perairan yang semakin dalam akan semakin kekurangan cahaya

no. 52
Jawaban: B
Cukup jelas. Kondisi geografis dapat di ubah melalui peristiwa alam

no. 53
Jawaban: D
P: aa x ?
F1: Aa
Karena jika Aa genotif heterozigot, maka induk jantannya mempunyai gen dominan A

no. 54
Jawaban: D
Hifa (+) dan hifa (-) yang mengalami konjungasi dari zygospora merupakan spora seksual jamur zygospora merupakan spora seksual jamur zygomycota. Jika kondisi lingkungan menguntungkan, zygospora akan berkembang menjadi zygosporangium.

no. 55
Jawaban: E
Tahapan dalam pelaksanaan kultur jaringan :
- Penumbuhan jaringan pada medium (4)
- Pembentukan kalus sel (2)
- Perbanyakan planlet (1)
- Aklimatisasi tanaman baru di tanah (3)

Sehingga urutan tahapan yang benar: 4 – 2 – 1 – 3

no. 56
Jawaban: B
Jumlah fenilalanin hasil translasi pada:
Untai RNA 1 = 2 → 5’ AUG UUU AAA AAG GAU AAA UUU GCC 3’
Untai RNA 2 = 1 → 5’ AUG GAA UUU GAA GAU AAA GUU UAA 3’

Jumlah molekul urasil (U) pada untai RNA 1 dan RNA2 sama, yaitu 8 urasil

no. 57
Jawaban: D
Fotosintesis lebih intensif terjadi pada jaringan palisade/tiang dibandingkan pada jaringan spon / bunga karang.

Jaringan spon mempunyai ruang antar sel yang lebih luar daripada jaringan palisade.

no. 58
Jawaban: D
Fermentasi laktosa dalam susu menjadi asam laktat dapat menggunakan bakteri lactobacillus bulgaricus

no. 59
Jawaban: A
Sistem peredaran darah tertutup adalah sistem peredaran darah dimana darah selalu mengalir
dalam pembuluh darah. Contoh hewan yang memiliki system peredaran darah tertutup antara lain : Vertebrata (ikan , katak, kadal, burung, dll) dan Cacing tanah.

Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Dalam sistem peredaran darah terbuka tidak dapat dibedakan antara darah dan cairan intersisial (cairan yang mengisi ruang antarsel). Hal ini merupakan karakteristik dari hewan Arthropoda, misalnya Pada Daphnia dan belalang.

no. 60
Jawaban: D
Ciri-ciri Euglena sp. :
  • Berkloroplas
  • Uniseluler
  • Mempunyai Flagella
  • eukariotik

Organisasi , Struktur dan Morfologi Sel serta Hubungannya dengan Homeostatis (Bagian 2)

3. Mitokondria
Mitokodria merupakan organela berbentuk seperti batang dengan panjang rata-rata 3 – 4 µm, diameter rata-rata 0,5 – 2,0 µm. Mitokondria mempunyai membran ganda. Di dalam mitokondria terdapat enzim-enzim yang secara anaerob dapat mengubah karbohidrat menjadi asam piruvat dan juga di dalam matriks mitokondria ditemukan DNA,RNA dan ribosom
Fungsi mitokondria :
A) Sebagai organel yang menghasilkan energi selama proses respirasi pada siklus Krebs dan transport electron yang menghasilkan ATP.
B) Dapat mengakumulasikan ion-ion seperti Ca2+ dan Fe3+.

4. Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada berbagai macam plastida, yaitu:
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten


- leukoplast : plastida yang tidak berpigmen warna, terdiri dari:
A) Amiloplas: pembentuk dan penimpan amilum/zat tepung
B) Elaioplas: pembentuk dan penyimpan lemak
C) Proteoplas: menghasilkan butir-butir protein, misalnya aleuron pada biji

- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karotenoid yang memberi warna khas pada bunga dan buah-buahan

Struktur Kloroplas Kloroplas terdiri atas dua bagian besar, yaitu bagian amplop dan bagian dalam.Bagian amplop kloroplas terdiri dari membran luar yang bersifat sangat permeabel, membran dalam yang bersifat permeabel serta merupakan tempat protein transpor melekat, dan ruang antar membran yang terletak di antara membran luar dan membran dalam. Bagian dalam kloroplas mengandung DNA, RNAs, ribosom, stroma (tempat terjadinya reaksi gelap), dan granum. Granum terdiri atas membrane tilakoid (tempat terjadinya reaksi terang) dan ruang tilakoid (ruang di antara membran tilakoid). Pada tanaman C3, kloroplas terletak pada sel mesofil. Contoh tanaman C3 adalah padi (Oryza sativa), kacang kedelai (Glycine max), dan kentang (Solanum tuberosum). Pada tanaman C4, kloroplas terletak pada sel mesofil dan bundle sheath cell. Contoh tanaman C4 adalah jagung (Zea mays) dan tebu (Saccharum officinarum).

5. Aparatus Golgi (Kompleks Golgi)

Badan Golgi atau Kompleks Golgi terdapat pada sel hewan maupun sel tumbuhan. Dicirikan dengan bentuk kantong-kantong pipih yang bertumpuk. Badan ini berfungsi untuk pengangkutan di dalam sel dan sekresi zat tertentu. Pada hewan dan manusia banyak terdapat pada sel-sel kelenjar.



Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom. Pada tumbuhan badan golgi berfungsi dalam sintesis dan pemeliharaan dinding sel, yang keseluruhannya disebut diktiosom.

Badan golgi memiliki 2 sisi, yaitu cis dan trans. Sisi cis letaknya berdekatan dengan nukleus, berhubungan dengan RE, berfungsi mengangkut material dari RE ke badan golgi. Sisi trans letaknya lebih berdekatan dengan sitoplasma, berfungsi mengangkut molekul-molekul di dalam vesikel dan membawanya keluar dari badan golgi.

6. Lisosom
Bentuknya agak bulat, berukuran±1,5 µm. Lisosom mengandung enzim hidrolitik yang berfungsi dalam pencernaan intrasel, menguraikan berbagai substansi di dalam sel yang membahayakan (fagositosis), menghancurkan bagian-bagian sel yang sudah tidak berfungsi (autofagi), dan menghancurkan selnya sendiri bila sel tersebut mengalami kelainan sehingga dianggap sebagai protein asing (autolisis). Lisosom sangat penting untuk peremajaan sel dan mencerna sele-sel tua (apoptosis) pada kulit. Lisosom hanya terdapat pada sel hewan.

7. Badan mikro (microbodies)
Adalah suatu organela yang berupa membrane dan merupakan kantong enzim yang berisi enzim oksidatif dan enzim katalase sebagai substrat bagi berbagai macam reaksi. Ada dua kelas badan mikro, yaitu peroksisiom dan glioksisom. Peroksisiom terutama berfungsi menetralkan peroksida (H2O2) yang berbahaya bagi kehidupan sel, menjadi air dan oksigen. Pada hewan banyak dijumpai di hati dan ginjal, pada tumbuhan terdapat pada berbagai sel. Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, mengandung enzim-enzim yang berperan secara spesifik dalam siklus glioksilasi untuk mengubah lemak menjadi gula dan menghasilkan energi yang diperlukan untuk berkecambah.

8. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan, namun tidak dijumpai pada bakteri.
Fungsi vakuola adalah :
1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel


E. Inti Sel/ Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.

Nukleus mempunyai membran ganda dan berpori-pori. Fungsi utama nukleus adalah untuk sebagai pusat pengendali proses-proses seluler, menjaga integritas gen-gen dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri

F. Protein-protein Tubulin (bagian sel yang tidak bersistem membrane)
1. Mikrotubulus dan mikrofilamen (sitoskeleton)
Distribusi dari berbagai tahapan sel dalam siklus hidup sel adalah sistem dari sitoskeleton. Sitoskeleton merupakan jaringan protein kompleks yang merambahi sitosol dan menunjang serta mengorganisasikan komponen intrasel menjadi susunan yang sesuai dan untuk mengontrol gerakannya. Ada empat unsur penyusun sitoskeleton:
A) Mikrotubulus, merupakan unsur terbesar sitoskeleton berbentuk struktur seperti tabung bergaris tengah 22 nm yang tersusun atas tubulin. Mikrotubulus berfungsi mempertahankan bentuk sel yang asimetris, selain itu juga sebagai transportasi sekresi vesikel, mengatur pergerakan silia dan flagela, serta mendistribusikan kromosom selama pembelahan sel mitosis.
B) Mikrofilamen, yang merupakan unsur sitoskeleton dengan garis tengah 6 nm. Mikrofilamen yang paling banyak dijumpai adalah aktin dan miosin. Mikrofilamen berfungsi dalam berbagai sistem kontraktil sel dan sebagai penguat mekanis untuk beberapa tonjolan sel tertentu.
C) Filamen intermediat, merupakan filamen ukuran menengah denga garis tengah 7-10 nm, yang tersusun atas protein-protein yang berfungsi membentuk serat yang kuat dan tahan lama untuk bagian-bagian sel yang mengalami stres mekanis. Contohnya neurofilamen dan filamen pada otot rangka yang menahan unit aktin-miosin agar tersusun dengan benar.
D) Kisi-kisi mikrotrabekular, yang merupakan unsur sitoskeleton dengan garis tengah kurang dari 2 nm, berfungsi untuk menampung mikrotubulus, mikrofilamen, filamen, enzim dan unsur lainnya ke dalam sitosol.
2. Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromosom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.

Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.

Organisasi , Struktur dan Morfologi Sel serta Hubungannya dengan Homeostatis (Bagian 1)

Homeostatis adalah suatu proses untuk mempertahankan suatu lingkungan internal yang sesuai untuk menunjang kehidupan. Sel- sel mengalami perubahan yang konstan dalam lingkungannya seperti perubahan konsentrasi garam, pH dan suhu. Dalam mekanisme biokimia untuk fungsi homeostatis ini sel-sel harus bekerja secara kontinyu untuk selalu dapat mengembalikan sel ke kondisi yang sesuai.

Organisasi sel pada dasarnya sama pada semua sel







Secara garis besar organisasi sel terdiri dari protoplasma dan paraplasma. Protoplasma terdiri dari bagian-bagian yang berperan dalam proses metabolism sel, yaitu: selaput sel, sitoplasma, inti sel (nucleus) dan organela. Paraplasma terdiri dari bagian-bagian yang tidak ikut mengambil bagian dalam metabolisme (bagian yang mati), yaitu: dinding sel (pada sel tumbuhan), berkas kolagen (pada sel hewan), vakuola, lemak, minyak, glikogen, tetes sekresi, pigmen dan lain-lain. Dengan suatu regulasi yang baik dan teratur, sel akan menimbun materi dan menyimpan energi serta mengatur pertukaran materi dengan lingkungannya.

Secara umum, sel tumbuhan memiliki struktur yang sama dengan sel hewan. Tetapi ada beberapa struktur yang secara eksklusif dimiliki tumbuhan, dan ada pula struktur yang dimiliki hewan tetapi tidak dimiliki tumbuhan. Struktur dan organisasi sel mulai dari bagian yang paling luar adalah sebagai berikut:

A. Dinding Sel
Merupakan bagian terluar dari sel tumbuhan, sedangkan sel hewan tidak memilikinya. Dinding sel tersusun dari selulosa, hemiselulosa, pektin, lignin (zat kayu), suberin, dan lain-lain. Dinding sel tumbuhan mempunyai bentuk yang tetap/ kaku. Walaupun kaku pada dinding sel terdapat pori-pori penghubung yang disebut sebagai plasmodesmata. Fungsi plasmodesmata adalah sebagai alat komunikasi antara satu sel dengan sel lainnya, dan juga berperan dalam transpor protein dan RNA duta dari sel ke sel lain.



B. Membran Sel
Pada sel tumbuhan terletak di sebelah dalam dinding sel, pada sel hewan merupakan bagian terluar yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel tersusun oleh fosfolipid dan protein (lipoprotein) serta karbohidrat. Membran sel bersifat semi permeabel (selektif permeabel = terjadinya pertukaran zat tertentu) yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel, yaitu hanya dapat dilalui oleh zat-zat yang dapat larut dalam lemak.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Protein yang menempel di permukaan luar atau permukaan dalam membran disebut protein ekstrinsik atau protein periferal, sedangkan protein yang menjulur dari luar ke dalam disebut protein intrinsik atau protein integral.

Fungsi membran sel:
1. Sebagai pembatas antara isi sel dengan lingkungannya
2. Mengendalikan pertukaran zat dari dalam dan luar sel (energi potensial)
3. Sebagai reseptor terhadap hormone dan senyawa kimia lain
4. Sebagai tempat melekatnya enzim tertentu
5. Sebagai tempat terjadinya reaksi kimia tertentu

C. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian sebelah dalam membrane sel, bersifat koloid, dan tidak berwarna (transparan). Cairan sitoplasma disebut sitosol, di dalamnya terdapat bermacam-macam organela dan banyak enzim yang dapat mengkatalis metabolism. Kandungan sitoplasma yang paling banyak adalah air (60-7 %), mineral (2,5-4,3%), beberapa jenis ion, ATP, dan senyawa-senyawa organik seperti karbohidrat (6,2-18%), lemak (0,5-11,7%) dan protein (4,0-17,8%).

D. Organela Sel
Organela atau organ kecil merupakan bagian isi di dalam sitoplasma, yang berselaput (membran) dengan ciri yang khas.

1. Ribosom
Merupakan organela kecil yang mengandung RNA dan protein. Ribosom terdapat bebas di dalam sitoplasma atau melekat pada retikulum endoplasma. Setiap ribosom mempunyai 2 komponen utama, yaitu sub unit besar dan sub unit kecil. Setiap sub unit terdapat rRNA dan beberapa ribosomal protein. Ribosom sering terdapat berangkaian, disebut poliribosom atau polisom. Polisom tersusun atas beberapa ribosom yang melekat pada satu molekul mRNA. Polisom dapat meningkatkan protein yang dihasilkan. Ribosom ini berperan aktif di dalam sintesis protein.

2. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut sisterna (cisternae).
Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
Retikulum endoplasma glanular (REG) atau RE kasar mempunyai ribosom yang jumlahnya melimpah, maka fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. Retikulum endoplasma agranular (REA) atau RE halus tidak memiliki ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.

Pengertian Biologi Sel

Pengertian Biologi Sel
Pengertian
Biologi sel adalah suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang struktur dan fungsional sebuah sel. ‘Bios’ berarti hidup, ‘logos’ berarti ilmu dan ‘cella’berarti sel atau ruang. Jadi, biologi sel dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sel.

Konsep Umum Sel
Sel merupakan suatu kesatuan structural, fungsional dan herediter terkecil yang menyusun makhluk hidup. Semua organisme, baik tumbuhan, hewan maupun mikroba tubuhnya terdiri dari sejumlah sel dengan segala proses biologi yang terjadi di dalamnya. Sel pada organisme multiseluler yang satu akan berhubungan dengan sel yang lain untuk melakukan fungsinya secara fisiologis yang akan menjadi ciri dari kumpulan sel atau jaringan tersebut.

Ukuran dan bentuk sel sangat bervariasi mulai dari yang berukuran mikroskopis seperti sel bakteri Escherichia coli yang berdiameter sekitar 1 mikron sampai yang berukuran sangat besar seperti sel berkas pengangkut pada tanaman berkayu (panjangnya sekitar 17 meter). Suatu konsep yag harus selalu diingat adalah bahwa semua sel berasal dari sel yang ada sebelumnya.

Sejarah Penemuan Sel
Pada tahun 1665: Robert Hooke menemukan bahwa gabus terdiri dari ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding. Olehnya ruang tersebut dinamakan sel (cell). Dialah orang yang pertama kali yang mengamati sel.

Pada tahun 1674: Anthony van Leuvenhook menemukan bahwa mikroorganisme terdiri dari suatu massa yang hidup. Kemudian beberapa ilmuan lainnya yaitu Oken (1805), Lamarck (1809) dan Dütrochet (1824) menyatakan bahwa semua individu terdiri dari sel.

Pada tahun 1938 – 1939 M, dua orang ahli biologis berkebangsaan Jerman, yaitu M.J.Schleiden (ahli Botani) dan Theodore Schwann (ahli Zoologi) adalah orang yang pertama kali menyatakan semua tanaman dan hewan terdiri dari sel. Menurut mereka sel adalah unit struktural dan unit fungsional dari organisme hidup. Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut Sarcode. Kemudian Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama sarcode menjadi Protoplasma. Max Shultze (1825-1874) seorang ahli anatomi menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus). Rudolf Virchow, seorang ahli fisika yang menemukan bahwa sel itu membelah-belah dan menghasilkan sel anakan, yang kemudian pada tahun 1855 mengusulkan bahwa sel merupakan kesatuan pertumbuhan (omne celulla e celulla = bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya).


(BFD)

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor dalam (internal) maupun faktor luar (eksternal).
A. Faktor Dalam (internal)
Faktor dalam (internal) merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh makhluk hidup itu sendiri. Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor dalam (internal) antaran lain sebagai berikut :
a. Gen (faktor intraseluler)
Gen merupakan sifat yang tidak tampak dari luar. Gen terbentuk dari sejumlah asam nukleat yang tersusun dalam makromolekul yang disebut DNA (deoxyribonucleic acid). DNA terdapat di dalam kromosom.Gen berfungsi sebagai pembawa faktor keturunan, sehingga sifat yang dimiliki oleh induk akan diturunkan kepada keturunannya. Masing-masing jenis (species), bahkan masing-masing individu memiliki gen untuk sifat tertentu seperti: cepat tumbuh, berbatang tinggi, berbatang pendek, berbuah lebat, berbuah jarang.
Ilmu yang mempelajari penurunan sifat disebut genetika. penerapan genetika sudah banyak membawa manfaat, baik di bidang pertanian, maupun kedokteran yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
b. Hormon
Zat yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan disebut zat tumbuh. Zat tumbuh ini merupakan hormon yang pada tumbuhan disebut dengan fitohormon. Hormon-hormon yang berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, antara lain :
1. Auksin (C18H32O5). Hormon Auksin ditemukan oleh F. W. Went (1928) pada ujung koleoptil kecambah Avena Sativa (sejenis gandum).
Fungsi Auksin antara lain:
  • Mendorong pemanjangan batang/pucuk
  • Merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang/stek batang
  • Merangsang pertumbuhan bunga dan buah

  • Memperpanjang titik tumbuh primer
  • Memacu dominasi tunas apikal (tunas diujung batang)

2. Giberelin (C10H24O6). Hormon ini ditemukan oleh Fujikoro Kurosawa (1926) pada Giberalin fujikuroi, sejenis jamur yang hidup parasit pada tumbuhan padi.
Fungsi giberalin antara lain:

  • Memacu pertumbuhan batang
  • Merangsang pertumbuhan kambium

  • Merangsang perkecambahan biji dan tunas
  • Merangsang pembentukan bunga

  • Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi)


3. Sitokinin (C10H9N5O). Hormon ini diselidiki oleh Skoog dan Steward (1957), terdapat pada gumbar batang tembakau. Fungsi hormon sitokinin adalah:
  • Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ
  • Menunda penuaan
  • Memacu perkembangan kuncup samping
  • Memacu perbesaran sel pada kotiledon dikotil.

4. Asam Absisat (ABA). Asam Absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan, yaitu dengan mengurangi kecepatan pembelahan sel dan perbesaran sel atau kedua-duanya. Hormon ini berguna pada saat tumbuhan dalam kondisi kekurangan air atau dalam keadaan dorman.
Fungsi Asam Absisat adalah:
  • Menghambat pertumbuhan (Dormancy)
  • Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah


5. Gas Etilene :
Mempercepat pematangan buah, merangsang pembungaan, merangsang penuaan dan pengguguran daun serta menghambat pemanjangan batang.
6. Kalin, yaitu hormon yang merangsang pembentukan organ tanaman. Berdasarkan organ yang dibentunya kalin dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
  • Kaulakalin, merangsang pertumbuhan batang
  • Rhyzokalin, merangsang pertumbuhan akar
  • Filokalin, merangsang pertumbuhan daun
  • Antokalin, merangsang pertumbuhan bunga


7. Asam Traumalin, merupakan hormon yang memacu proses penyembuhan luka pada tumbuhan. Proses penutupan luka disebut restitusi (regenerasi).
B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan antara lain nutrisi (makanan), air, suhu, cahaya dan kelembapan.

a. Nutrisi (makanan)
Nutrisi atau makanan diperlukan oleh setiap makhluk hidup. salah satu fungsi nutrisi adalha sebagi sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai komponen sel.

b. Air
air merupakan bagian terbesar yang menyusun makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Tumbuhan tidak mungkin hidup tampa air. Pada tumbuhan air berfungsi antara lain untuk fotosisntesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji.

c. Suhu
Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Suhu optimum adalah suhu yang paling baik untuk pertumbuhan. Suhu terendah dimana tumbuhan masih dapat tumbuh disebut Suhu minimum dan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh disebut suhu maksimum

d. Cahaya
Cahaya diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk fotosintesis. Umumnya cahaya menghambat pertumbuhan tumbuhan, karena cahaya dapat mengubah zat tumbuh menjadi zat yang dapat menghambat pertumbuhan.

e. Kelembapan
Kelembapan udara mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap tumbuhan, sampai batas tertentu, tanah dan udara yang lembap berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan


Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang.
PERTUMBUHAN adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Pertumbuhan dimulai dengan pembelahan sel, perpanjangan dan diferensiasi sel-sel menjadi jaringan.

PERKEMBANGAN adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan.Proses ini berlangsung secara kualitatif (tidak dapat diukur), tetapi dapat dilihat dari perubahan bentuk tubuh.Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel, artinya tidak dapat dibalik .

PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN. Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami dirensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:
1. Pertumbuhan Primerterjadi sebagai hasil pembelahan sel jaringan meristem berlangsung pada bagian ujung dari tumbuhan seperti akar dan embrio memiliki 3 penting tunas embrionik yaitu calon batang daun kotiledon cadangan makanan
Gb. Embrio tumbuhan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3 daerah
a. Daerah pembelahan. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan. Berada di belakang daerah pembelahan
c. Daerah diferensiasi. Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel yang mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang.

2. Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran mula kambium hanya terdapat ikatan yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer. - Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun Þbentuk konsentris.
Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsisebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
- ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup
- ke luar membentuk felem : sel-sel mati.